....

Minggu, 16 November 2008
Kau Satu

disudut kota, ketika semua tumpah
laksana air bah
aku menangis...

di bukit hijau itu
kau tempatku bersandar
tempatku bercerita semua keluh kesahku
ku tersadar hanya kau satu

segalanya bagiku...

waktu terus bergulir memaksaku tuk terus mengikutimu
tak ingin ku terus begini namun kaki ini tak kuasa
ingin ku bebaskan namun tangan ini tetap menggapaimu
menarikmu seakan kau hanya milikku

satu...









PARIS

Paris...
kota yang akrab dimasa kecilku
hanya sebuah nama dan pengharapan

Paris...
sulit ku gapai dan ku merengkuh
ingin ku teguk pengalaman dan
tingginya asa

Paris...
masa lalu atau masa depanku?


0 komentar: